Monthly Archives: October 2013

Brand Story #2

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, negara kepulauan yang menghubungkan dari Sabang sampai Merauke. Dari pulau–pulau tersebutlah menghasilkan banyak sumber daya alam karena di setiap pulau berbeda akan kekayaan sumber daya alamnya. Namun, penyebaran penduduk di Indonesia belum merata khususnya di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua, penduduknya tidak sepadat di Jawa. Program transmigrasi pun banyak dilakukan oleh pihak pemerintah untuk masyarakatnya, guna untuk pemerataan penduduk.

Hasil atau produk Indonesia pun sebenarnya kaya dan menghasilkan produk–produk yang berkualitas. Tentu yang seharusnya produk Indonesia itu menjadi tuan rumahnya di negeri sendiri. Namun, banyaknya monopoli dunia, produk luar negeri lebih memegang peranan pasar sehingga menjadikan minat masyarakat cenderung ke produk luar negeri.

Kali ini saya akan memposting tentang brand story yang ada di Indonesia.

LogoPT. Maspion Indonesia

Maspion adalah salah satu produsen perkakas yang cukup besar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki keahlian yang kuat di bidang pemasaran dan manufaktur berbagai rangkaian produk peralatan rumah tangga kualitas baik di peralatan dapur, peralatan rumah tangga plastik, barang pecah belah, dan peralatan listrik rumah. Pipa PVC dan PE juga tersedia untuk keperluan perumahan dan rumah tangga. Perusahaan ini memiliki jaringan distribusi yang mapan dan luas baik domestik maupun internasional melalui distributor, agen, atau pengecer, serta perwakilan di kota-kota besar di Indonesia dan negara-negara berkembang utama. Perusahaan juga telah kuat dalam membangun aliansi strategis dengan mitra asing utama produk konsumen terkemuka di manufaktur tahan lama, yang telah memperkuat posisi perusahaan bisnis terkemuka di pasar domestik dan juga kehadiran jenis di pasar global. Perusahaan ini telah menjadi dikenal dengan baik atau (Original Equipment Manufacturing) di dunia, memasok beberapa toko eceran dan grosir terkenal di amerika serikat serta negara-negara besar lainnya di dunia.

  • Sejarah

Sejarah dimulai pada tahun 1962 dari UD Logam DKI, industri dapur rumah sederhana yang didirikan oleh Mr. Alim Husein dan rekannya Gunardi Go. Sebelum menjadi besar seperti sekarang ini, sejarah perusahaan Maspion cukup unik dan sederhana. Alim Husin, ayah Alim Markus mendirikan sebuah usaha kecil yang memproduksi lampu teplok yang terbuat dari aluminium dan logam. Perusahaan yang berdiri sekitar 1961 itu diberi nama UD Logam Jawa. Jumlah karyawannya hanya delapan orang dan bisa memproduksi sekitar 300 lusin per hari. Dari lampu teplok kemudian berkembang dengan memproduksi lampu badai untuk para nelayan. Akhir 70-an mulai memproduksi perabot rumah tangga dengan bahan plastik seperti ember, baskom, loyang, dan sebagainya. Pada 1972, usaha keluarga Alim Husin semakin maju dan berkembang sehingga kemudian merancang nama dan logo baru. Akhirnya keluarga Alim Husin memperoleh nama baru, yakni Maspion. Menurut Alim Markus, Maspion merupakan singkatan dari

M=Mengajak A=anda S=selalu P=percaya I=industri O=olahan N=nasional.

 

Setelah PT Maspion berdiri, Alim Husein menyerahkan tongkat kepemimpinannya selaku direktur utama kepada Alim Markus yang merupakan putra tertua. Sementara Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa masing-masing menduduki posisi direktur pengelola. Alim Husin sendiri menjabat posisi ketua. Sejak itu, perusahaan telah secara bertahap membangun basis pelanggan dan mendapatkan pengakuan di industri sebagai kualitas dan produsen yang dapat diandalkan. Saat ini, perusahaan merupakan salah satu grup indonesia yang paling dihormati perusahaan, dibentuk oleh keahlian dalam inovasi produk dan semangat kewirausahaan yang kuat dari para pendiri. Alim husin telah menyadari visinya untuk mengubah kelompok menjadi kekuatan bisnis terkemuka di indonesia. Visi ini telah didukung oleh anak-anaknya, awalnya oleh putra sulungnya, Alim Markus, yang kemudian diikuti oleh tiga anak lainnya, Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa. Sejumlah eksekutif karir yang mandiri juga didedikasikan upaya mereka untuk keberhasilan grup Maspion.

Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 13.000 orang dengan fasilitas produksi yang tersebar di empat kawasan industri di Sidoarjo dan Gresik, Jawa Timur, dan satu pabrik di Jakarta dan Jawa Barat. Melalui dedikasi dan kerja keras dari karyawan, dibentuk oleh kewirausahaan yang kuat dan visi para pendiri, perusahaan telah mampu mempertahankan posisi terdepan dalam industri peralatan rumah tangga, pameran terus pertumbuhan, dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Grup Maspion dalam melakukan ekspansi bisnisnya melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan kelas atas, misalnya dengan Grup Samsung (Korea Selatan) dan Grup Marubeni (Jepang). Grup ini juga melakukan kerja sama dengan Dupont dan Ishizuka dari Jepang. Pada umumnya Grup Maspion memperoleh porsi saham sekitar 50%. Dengan jangkauan bisnis yang sangat luas, dan jumlah tenaga kerja mencapai lebih dari 30.000 orang, Alim Markus mencoba tetap konsisten pada tujuannya. Walaupun badai ekonomi berkali-kali menerjang perusahaannya, ia tetap tangguh. “Saya akan terus mengendalikan bisnis ini di sini,” katanya sambil mengarahkan tangannya ke bawah. Maksudnya, di bumi Indonesia. Sekalipun UMR Jawa Timur tahun ini naik sekitar 38 persen dan terasa sangat membebaninya.

Bagi Alim Markus, jika perusahaannya bisa memproduksi sesuatu, itu merupakan kebanggaan tersendiri. Sebagai pengusaha sebenarnya ia tergoda untuk memindahkan industrinya ke RRC, tetapi kepentingan nasional yang diutamakan. Itulah sebabnya ia memutuskan untuk tetap mengoperasikan kegiatan usahanya di Indonesia. Untuk menjadi perusahaan yang besar Alim Markus menyatakan bahwa ada lima hal penting yang menjadi etika kerja yang selalu dijunjung tinggi seluruh karyawan Maspion:

  • Pertama, kesetiaan, kemampuan, dan kerja keras. Kerja keras dan kesetiaan pada perusahaan serta ditunjang dengan kemampuan dari setiap karyawan akan menghasilkan banyak hal positif bagi perusahaan.
  • Kedua, memimpin pasar dengan memberikan keuntungan yang kompetitif terutama kepada semua konsumen. Hal ini sangat dibutuhkan oleh konsumen.
  • Ketiga, kesatuan dan kebersamaan. Dengan adanya rasa kebersamaan, perusahaan akan semakin kuat dan kokoh.
  • Keempat, pertumbuhan yang berkesinambungan.
  • Kelima, memperhatikan kepuasan konsumen.

 

Berikut beberapa produk dari PT. Maspion Indonesia :

gambar1

gambar2

gambar3

gambar4

gambar5

 

Produk lainnya :

  • Uchida
  • Maxim
  • Maspion Electric
  • Tivoli
  • Maspion Plastic
  • Plasticwares
  • Vanda Melamine
  • Panda
  • Maslon
  • Aubecq
  • Logam Jawa
  • Ishizuka
  • PVC
  • Doff
  • Meglio

Demikian postingan saya kali ini, mohon maaf apabila ada salah pada penulisan dan kata-kata.

 

 

Source :

http://id.wikipedia.org/wiki/Maspion

http://risauku.blogspot.com/2011/10/profil-sejarah-pt-maspion.html

Brand Story

Perlu disadari bahwa sebuah perusahaan tidak hanya memproduksi satu jenis produk yang terus dikembangkannya. Banyak perusahaan yang membuat produk mereka dalam berbagai kebutuhan konsumen, agar produk tersebut mudah di cerna oleh masyarakat. Seperti PT. Heinz ABC Indonesia dengan produk makanan dan minuman yang berbasis headline “ABC”.

Dan, kali ini saya akan memuat contoh lain dari perusahaan seperti yang ada diatas.

 

 

Logo

PT. Vodafone Group Plc

Vodafone Group Plc adalah sebuah perusahaan telekomunikasi asal Britania Raya yang bermarkas di Newbury, Berkshire. Perusahaan ini mempunyai kepemilikan saham di perusahaan-perusahaan di 27 negara dan merupakan perusahaan telekomunikasi bergerak terbesar di dunia. Enam pasar terbesarnya adalah Britania Raya, Jerman, Amerika Serikat (kerja sama dengan Verizon Wireless), Italia, Spanyol, dan Turki. Didirikan pada tahun 1983 sebagai bagian dari Racal Electronics, perusahaan ini mulai menggunakan nama Vodafone pada tahun 1985 dan berpisah dari Racal Electronics untuk membentuk Grup Vodafone pada tahun 1991.

 

  • Sejarah

Vodafone merupakan perusahaan telekomunikasi mobile kedua terbesar di dunia dalam hal jumlah pelanggan dan pemasukan di tahun 2011. Ia memiliki 439 juta pelanggan per bulan Desember 2011.

Vodafone memiliki dan menjalankan jaringan di lebih dari 30 negara di dunia dan memiliki jaringan mitra di lebih dari 40 negara lainnya. Divisi Global Vodafone memberikan layanan TI dan telekomunikasi untuk para klien korporat di lebih dari 65 negara. Vodafone juga memiliki 45% dari saham total Verizon Wireless, perusahaan telekomunikasi mobile terbesar di AS dari segi jumlah pelanggan.

Vodafone juga memiliki listing primer di Bursa Saham London dan menjadi konstituen dari FTSE 100 Index. Ia memiliki kapitalisasi pasar kira-kira 89,1 miliar poundsterling per tanggal 6 Juli 2012, terbesar ketiga dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam Bursa Saham London. Ia juga masuk dalam listing sekunder di NASDAQ.

Nama Vodafone berasal dari kata “voice data fone”. Kata ini dipilih oleh perusahaan dengan tujuan mencerminkan jenis layanan data dan suara yang dilakukan melalui ponsel.

Evolusi Vodafone mulai tahun 1982 dengan pendirian ‘Racal Strategic Radio Ltd, sebuah anak perusahaan dari Rascal Electronics Plc, pembuat teknologi radio militer terbesar di Inggris. Dengan inisiatif Jan Stenbeck, Racal Startegic Radio Ltd membentuk perusahaan patungan di Millicom yang disebut Racal Vodafone yang kemudian berkembang menjadi Vodafone yang kita kenal bersama saat ini.

Evolusi sebagai merek Racal Telecom berlangsung dari 1980 hingga 1991. Logo asli Vodafone digunakan hingga dikeluarkannya logo baru tahun 1997.

Tahun 1980, Sir Ernest Harrison OBE, pimpinan Racal Electronics plc. sepakat dalam sebuah perjanjian dengan Lord Weinstock dari General Electric Company plc. untuk memungkinkan Racal mengakses sebagian teknologi radio lapangan pertempuran taktis milik GEC.

Tahun 1982, anak perusahaan Racal – Racal Strategic Radio Ltd memenangkan salah satu lisensi jaringan ponsel Inggris. Jaringan Racal Vodafone ini merupakan patungan antara Racal dan beberapa perusahaan lain. Racal Vodafone memegang mayoritas sahamnya sebesar 80%. Terbentuklah Vodafone sebagai perusahaan patungan antara anak perusahaan Racal Electronics plc dengan Millicom dan Hambros Technology Trust. Milicom dan Hambros hanya memiliki masing-masing 15% dan 5% saham. Jaringan ini kemudian disebut sebagai Racal Vodafone.

Vodafone diluncurkan secara resmi tanggal 1 Januari 1985 dan kemudian diubah namanya menjadi Racal Telecommunications Group Limited. Setahun kemudian, pada tanggal 29 Desember 1986 Racal Electronics membeli saham minoritas senilai GB110 juta.

Bulan September 1988, perusahaan ini kemudian dinamai kembali dengan Racal Telecom dan tanggal 26 Oktober 1988 Racal Electronics stabil pada kisaran 20% dari keseluruhan.

Tanggal 16 September 1991, Racal Telecom dipisahkan dari Racal Electronics sebagai Vodafone Group dan perusahaan telefoni mobile pun lahir.

Selama dekade 1990-an, Vodafone mulai mengokohkan diri sebagai perusahaan besar di Inggris. Juli 1996, Vodafone mengakuisis dua pertiga Talkland yang belum ia miliki, dengan nilai akuisisi 30.6 juta.

Tanggal 19 November 1996, dalam sebuah langkah defensif, Vodafone membeli Peoples Phone senilai 77 million, sebuah jaringan toko sebanyak 181 unit yang memiliki pelanggan yang sangat sering menggunakan jaringan Vodafone.

Dalam langkah yang sama, perusahaan ini mengakuisisi 80% dari saham Astec Communications yang belum dimilikinya. Astec adalah penyedia layanan dengan 21 toko.

Akhirnya Vodafone makin terkemuka dalam jajaran perusahaan paling besar di Inggris. Ini menjadi titik tolak baginya dalam menambah pangsa pasar konsumen jaringan seluler di Inggris.

Tahun 1997 Vodafone memperkenalkan logo barunya, Speechmark. Logo ini menunjukkan tanda kutip di dalam lingkaran. Dengan huruf O dalam jenis logo Vodafone yang dibuka dan ditutup dengan tanda kutip. Serta dengan pewarnaan silver dibagian luar dan merah pada bagian huruf O tersebut.

 

Brand dari Vodafone Group Plc sendiri khususnya adalah layanan telepon genggam, tetapi dalam kurun waktu tertentu mereka juga menyediakan layanan dalam bentuk SIM card, servis internet/modem, dan televisi digital.

1

SIM Card

Modem

TV Digital

Dan pada tahun 2006, melalui penandatanganan kerjasama dengan Telekom Malaysia, Vodafone masuk ke Indonesia sebagai partner dari PT. Excelcomindo Pratama, Tbk (XL).

 

 

Source :

http://www.ciputraentrepreneurship.com/perusahaan/sejarah-vodafone

http://id.wikipedia.org/wiki/Vodafone

Promotion Mix

Promosi merupakan salah satu unsur atau variabel dalam marketing mix yang bertujuan  untuk memperkenalkan, mengingatkan, membujuk serta memberitahukan konsumen mengenai suatu produk atau barang maupun jasa yang ditawarkan.

Bagi perusahaan yang menginginkan agar produknya habis terjual sudah tentu harus menggunakan strategi pemasaran yang baik.Strategi yang digunakan oleh perusahaan seperti perencanaan produk,penentuan harga dan saluran distribusi kurang berarti tanpa didukung dengan usaha mempromosikan produk hingga ke tangan konsumen. Masalah semakin ketatnya persaingan di antara para pengusaha dalam memperebutkan pasar yang sama sedikit banyaknya turut memegang peranan terhadap pemakaian sarana promosi secara meluas pada setiap perusahaan.

Gejala pemakian promosi secara meluas hampir menjangkau segala bidang usaha, baik usaha yang berorientasi bisnis maupun usaha non bisnis. Kesemuanya mengharapkan agar apa yang dihasilkan untuk konsumen mencapai sasaran.

Perusahaan atau lembaga pembawa pesan berusaha mengadakan komunikasi dengan masyarakat agar dapat membujuk dan mempengaruhinya untuk mengikuti keinginan perusahaan. Misalnya saja, departemen kesehatan sebagai lembaga non bisnis mempromosikan program Keluarga Berencana pada masyarakat supaya mengikuti anjuran tersebut. Sama halnya dengan perusahaan bisnis yang mempengaruhi masyarakat atau konsumen melalui usaha promosi agar mau membeli produknya.

 

  • Kotler (2005: 264-312), mengatakan bahwa unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, yaitu :
1) Advertising : merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produk atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar. Ada 3 konsep promotion melalui advertising, yaitu :
·         Above the Line (ATL),
·         Below the Line (BTL),
·         Through the Line (TTL)
Singkatnya, ATL yaitu komunikasi menggunakan media yang menyiarkan dan dipublikasikan ke khalayak massa, komunikasi BTL yaitu komunikasi menggunakan media yang lebih niche terfokus.
Kedua ATL dan BTL komunikasi dapat digunakan baik untuk membangun brand awareness atau penjualan melewati menawarkan spesifik (promosi), itu adalah komunikasi BTL, bagaimanapun, bahwa memberikan pemasar kemampuan untuk menyesuaikan pesan mereka dengan cara yang lebih pribadi untuk penonton.
Promosi ATL juga sulit untuk mengukur baik, sementara promosi BTL sangat terukur, memberikan pemasar wawasan berharga mereka kembali investasi. Wawasan ini kemudiandapat digunakan untuk menginformasikan komunikasi BTL sebelah penonton dan menyesuaikan pesan berdasarkan umpan balik yang diterima.
Kegiatan promosi dilakukan melalui media massa , seperti televisi, radio, out-of-rumah, majalah, bioskop dan koran, diklasifikasikan sebagai “Above the Line” promosi . “Below the Line” mengacu promosi ke bentuk non-media komunikasi atau iklan, dan telah menjadi semakin penting dalam bauran komunikasi banyak perusahaan, tidak hanya mereka yang terlibat dalam barang-barang konsumen yang bergerak cepat , tetapi juga untuk barang-barang industri .
“Through the Line” mengacu pada strategi periklanan yang melibatkan baik di atas dan di bawah saluran komunikasi. Pendekatan strategis memungkinkan merek untuk terlibat dengan pelanggan di beberapa titik (misalnya, pelanggan akan melihat iklan televisi, mendengar iklan radio dan diserahkan selebaran di sudut jalan). Hal ini memungkinkan komunikasi pendekatan terpadu di mana pesan yang konsisten di beberapa media membuat persepsi pelanggan.
2)  Sales Promotion : berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
Penjualan langsung (hard selling) lebih menekankan pengambilan keputusan yang didasarkan atas rasional atau karena adanya keuntungan tambahan yang diberikan suatu produk. Wujud dari penjualan langsung (hard selling) dapat ditemui dalam bentuk promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), penjualan langsung (direct response marketing), serta merchandising dan point of purchase.
3)  Public Relation and Publicity : berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
Pencitraan melalui media selalu dianggap efektif dalam membentuk citra, pasalnya, sebagian besar masyarakat di indonesia tidak memiliki akses kepada informasi, dalam hal ini mengecek hal-hal yang ditayangkan melalui media massa untuk mengetahui kebenarannya. Terjalinnya kedekatan dengan audiens adalah kunci keberhasilan,
Beberapa hal yang patut menjadi perhatian PR dalam mencapai target image yang dikehendaki yakni sosialisasikan program unggulan yang pro-rakyat, peka dengan permasalahan wilayah-daerah dan tonjolkan track record sang kandidat.
Beberapa media yang dapat digunakan public Relation adalah pembuatan kartu nama, penggunaan “panggung”  media cetak dan media elektronik, saran penulis gunakan dengan bahasa rakyat, karena dengan bahasa rakyat lebih mudah dicerna dan cepat dimengerti oleh target audiens.
4)  Personal Selling : Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan.
Unit aktifitas personal selling dititikberatkan pada SPG, marketing dan kurir. Mereka memberikan pelayanan yang dapat mendorong terjadinya pembelian produk danterciptanya customer satisfaction, yaitu memberikan informasi yang diperlukan, melayani pembayaran dan menanggapi keluhan para konsumen.
5)   Direct Marketing : penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Konsep Direct Marketing :
  • Sistem pemasaran interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan yangmenimbulkan respon yang terukur dan transaksi diberbagai lokasi.
  • Direct Order Marketing (fokus pada pemesanan pelanggan) Direct Relationship Martketing (fokus pada hubungan jangka pangjang kepada konsumen).

Untuk mengetahui dan mengenal secara mendalam mengenai apa sebenarnya promosi itu, maka berikut ini akan diketengahkan beberapa pendapat para ahli.

 

  • Menurut pendapat Winardi (1989 : 23)

bahwa : Promosi adalah metode-metode yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mengkomunikasikan kepada pasar target produk yang tepat yang harus dijual pada tempat yang tepat dan dengan harga yang tepat pula.

Pada pokoknya pendapat ini menguraikan tentang bagaimana perusahaan itu menyampaikan informasi yang tepat pada konsumen yang tepat pula mengenai produk perusahaan, dan mampu menyakinkan konsumen bahwa konsumen tidak salah dalam memilih produk dengan harga yang pantas. Keberhasilan perusahaan dalam mempromosikan produknya terlihat dari besarnya minat konsumen untuk membeli.

Pendapat yang dikemukakan di atas, menegaskan mengenai pemakaian metode untuk berkomunikasi dengan pasar sasaran, sudah seharusnya disesuaikan dengan kondisi yang ada. Maksudnya, setiap metode yang digunakan terlebih dahulu harus dicocokkan dengan pasar targetnya, apakah ditujukan pada konsumen kelas atas ataukah kelas menengah ke bawah. Dengan demikian perusahaan dapat menentukan metode yang tepat dalam mengkomunikasikan pesan yang hendak disampaikan pada pasar sasaran.

Sesuai dengan masalah yang dihadapi, masalah penulisan ini lebih lanjut membahas salah satu variabel dalam marketing mix yaitu promotion (promosi) sebagai faktor yang dititikberatkan. Untuk menetapkan kebijakan promosi, perusahaan perlu memperhatikan kombinasi strategi yang paling baik dari unsur-unsur promosi agar diperoleh suatu kebijakasanaan yang efektif.

 

Dalam pendapatan lain, promotion mix adalah kombinasi strategi dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat-alat promosi lain yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Stanton dikutip Swastha (1999:238), Promotion mix adalah “Kombinasi strategi yang paling baik dari variebel-variebel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang ke semuanya di rencanankan untuk mencapai program penjualan”.

Dari definisi di atas dalam sistem pemasaran terdapat empat variabel utama.  Hal ini sesuai dengan pendapat Swastha  ( 1999: 239 ), yang menyatakan bauran promosi terdiri dari komponen sebagai berikut:

a. Periklanan

Yaitu bentuk penyajian dan promosi non pribadi tentang ide barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu

b. Personal Selling

Penyajian informasi secara lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih pembeli yang ditujukan untuk mencapai target penjualan

c. Promosi Penjualan

Yaitu suatu kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: peragaan, pertunjukan, pameran, demonstrasi dan sebagainya.

d. Publisitas

Yaitu usaha mendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor yang tidak dibebani biaya secara langsung.

Jadi jelas kiranya manajemen pemasaran tidak bisa terlepas dari berbagai macam faktor yang mempengaruhi dalam menentukan kombinasi yang terbaik, guna memperoleh efektifitas dalam penggunaan dana, tenaga dan waktu dalam mencapai sukses pemasaran.

Dari pendapat di atas, dapat diartikan bahwa iklan merupakan setiap bentuk penyajian non-personal dan promosi ide-ide, barang dan jasa dengan pembayaran oleh suatu sponsor tertentu.

Promosi penjualan adalah rangsangan jangka pendek, untuk merangsang pembeli atau penjual suatu produk atau jasa. Publisitas adalah suatu stimulasi non personal terhadap permintaan produk, jasa menyebarluaskan berita-berita komersil yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu disuatu media yang disebarkan di radio, televisi atau panggung yang dengan tidak dibayar oleh pihak sponsor.

 

Tujuan Promosi

Tujuan dari pada promosi adalah untuk memperkenalkan barang hasil produksi, dengan tujuan agar konsumen membeli hasil produksinya. Dengan demikian volume penjualan dapat meningkat, dan juga dapat meningkatkan laba perusahaan. Hal ini dapat dicapai oleh suatu perusahaan bila promosi yang dijalankan benar-benar tepat sehingga pelaksanaan promosi dapat berhasil seefektif mungkin.

  • Menurut Boone dan Kurtz (2002:134), tujuan promosi adalah sebagai berikut:
  1. Menyediakan informasi

Menyediakan informasi ini merupakan tujuan strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan hanya menyebabkan informasi yang memberitahukan calon pembeli tentang produk atau jasa yang akan dipasarkan.

  1. Mendiferensiasikan sebuah produk

Tujuan dari promosi ini adalah mendiferensiasika roduk atau tujuan jasa perusahaan dengan produk atau jasa pesaing.  Dengan jasa mengaplikasikan konsep yang disebut positioning, pemasar berupaya meraih tempat di dalam benak konsumen. Maksudnya yaitu mengkomunikasikan perbedaan-perbedaan signifikan mengenai atribut, harga, kualitas atau mamfaat dari produk atau jasa konsumen.

  1. Menaikkan penjualan

Menaikkan penjualan adalah tujuan paling umum dari strategi promosi.  Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, beberapa strategi berkonsentrasi pada merangsang permintaan primer, walaupun sebagian menstabilkan penjualan.

  1. Menstabilkan penjualan

Stabilisasi penualan adalah tujuan lain dari promosi.  Perusahaan biasanya mempromosikan kontes penualan selama periode penurunan penjualan, dan memotivasi tenaga penjualan dengan menawarkan hadiah-hadiah seperti liburan, televisi, dan beasiswa kepada mereka yang meraih target-target tertentu.

  1. Menonjolkan nilai produk

Sejumlah promosi diajukan untuk mnonjolkan nilai produk dengan menjelaskan manfaat-manfaat kepemilikan dari produk yang kurang dikenal kepada pembeli.

  • Selanjutnya menurut Griffin dan Ebert (1999:123-125), promosi mempunyai tujuan yaitu sebagai berikut:
  1. Penyampaian informasi

Promosi merupakan hal yang efektif dalam penyampaian informas dari seseorang atau organisasi ke yang lainnya.  Konsumen tentu saja tidak dapat membeli produk kecuali mereka telah diberi informasi mengenai produk tersebut. Informasi dapat memberikan sarana pelanggan tentang keberadaan sebuah produk atau mendidik mereka tentang keutamaannya.

  1. Memposisikan produk

Memposisikan adalah suatu proses pemantapan citra produk tertentu secara mudah dalam pikiran konsumen.  Memposisikan sebuah produk adalah hal yang sulit karena perusahaan sedang berusaha untuk menarik sebuah segmen pasar yang spesifik dari pada pasar secar keseluruhan.

  1. Nilai tambah

Para pelanggan yang sadar-nilai sekarang ini mendapatkan manfaat ketika bauran bergerak dan ketik promosi menyampaikan produk yang nilai tambahnya.

  1. Mengendalikan volume penjualan

Banyak perusahaan yang mengalami pola penjualan musiman. Dengan meningkatkan kegiatan promosi diluar periode larisnya,perusahaan-perusahaan tersebut dapat mencapai volume penjualan yang lebih stabil sepanjang tahun.  Dengan demikian, mereka dapat mempertahankan jalannya sistem produksi dan distribusi secara seimbang.  Promosi bahkandapat merubah sistem sepi menjadi periode puncak penjualan.

 

Inti dari kegiatan promosi adalah manfaat, atau alasan mengapa calon pembeli harus membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Manfaat yang dimiliki setiap produk atau jasa dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

  1. Fungsi : Apa yang dapat dilakukan oleh produk atau jasa tersebut, (contoh: makanan ringan yang hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk menyiapkannya).
  2. Citra : Gaya, prestise dan nilai emosional dari produk atau jasa tersebut.
  3. Manfaat extra : Manfaat lain yang bukan bagian utama dari produk atau jasa tersebut (contoh: tambahan buku tulis gratis dan kupon potongan harga)

 

 

  • Kesimpulan

Tujuan dari promosi merupakan suatu kebijakan perusahaan dalam kegiatan promosi, dimana tujuan dari promosi itu berbeda-beda menurut perusahaan apa yang dijalankannya, jadi suatu perusahaan dalam hal untuk melakukan suatu kegiatan promosi, memiliki beberapa tujuan-tujuan.  Dari kegiatan promosi tersebut antara lain untuk memberikan informasi, meningkatkan penjualan, serta nilai tambah dari suatu produk, agar produk yang dipasarkan bias tetap terjual atau dibeli oleh konsumen walaupun pada masa tertentu yang berakibat pasar sasaran perusahaan mengalami penurunan penjualan.

 

 

Source :

http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-promotional-mix.html

http://musliadipnl.wordpress.com/2012/04/25/pengertian-promosi/

http://dhanialfirdaus.wordpress.com/2008/11/06/definisipengertian-promosi-fungsitujuan-bauran-promosi-promotional-mix-produk/

Positioning dan Diferensiasi

Setelah mengidentifikasi segmen pasar, maka sebuah perusahaan juga harus mengidentifikasi cara-cara spesifik yang dapat mendiferensiasikan produknya dan memilih “Competitive Positioning”.

Makna asli ‘positioning’ mengacu pada competitive market standing perusahaan di antara para pesaingnya. Makna ini dulu kerap dipakai dalam perencanaan strategi. Suatu ‘posisi’ dalam pasar mencerminkan kepemimpinan dan penguasaan produk. Tingkatan ini bisa dicapai lantaran menjadi produk pertama yang muncul di pasar (atau ‘perintis’) atau mencerminkan fakta dominasi pasar oleh produk dan karena itu mampu menggariskan aturan main yang mesti diikuti oleh pemain pasar lainnya. Kemudian ini disebut sebagai posisi pasar (market position).

  • Diferensiasi

Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 1997). Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi berikut ini :

  1. Diferensiasi Produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan produk.
  2. Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan.
  3. Diferensiasi Personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan komunikasi yang baik.
  4. Diferensiasi Saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi, jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut.
  5. Diferensiasi Citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui penetapan posisi, perbedaan lambang dan perbedaan iklan.

Pem-posisian Produk di Pasar (Positioning)

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu strategi pemasaran. Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi. Dengan menggunakan informasi dari peta persepsi itu, dapat dikenali berbagai strategi penentuan posisi antara lain :

1. Positioning menurut atribut produk.
Usaha memposisikan diri menurut atribut produknya.

2. Positioning menurut manfaat.
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu

3. Positioning menurut harga/ kualitas.
Produk diposisikan sebagai nilai (harga dan kualitas) terbaik.

4. Positioning menurut penggunaan/ penerapan.
Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan/ penerapan.

5. Positioning menurut pemakai.
Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.

6. Positioning menurut pesaing.
Produk memposisikan diri sebagai lebih baik daripada pesaing utamanya.

7. Positioning menurut kategori produk.
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.

 

  • Setelah kita menentukan dan memilih pasar sasaran, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi pokok untuk masuk ke dalam persaingan bisnis dan pasar yaitu :
  1. Memposisikan produk Anda di pasar sebagai langkah merebut pasar di pikiran konsumen (mind share).
  2. Strategi diferensiasi produk Anda (differentiation) sebagai langkah strategis untuk membedakan produk Anda dengan produk pesaing dalam pikiran konsumen (mind share).
  3. Strategi penguatan merek (branding) dari propduk Anda sebagai langkah strategis untuk menahan konsumen agar tetap loyal, setia, bangga, dan puas dengan cara memasarkan dan menjual secara experiential (pengalaman) dan emotional (emosi) di hati para calon konsumennya (heart share).

Penjelasan no. 1 :

Memposisikan produk Anda dalam pikiran konsumen (mind share) sebagai langkah awal yang jitu untuk memenangkan pertempuran (positioniong).
Perusahaan harus berpikir bahwa merek harus diposisikan berbeda agar tidak masuk ke dalam jebakan komoditas produk (commodity trap). Oleh karena itu, tawarkan suatu produk yang berbeda untuk pasar anda, sebab konsumen mempunyai kebutuhan, keinginan, dan permintaan yang berbeda-beda.
Banyak pemasar menganjurkan untuk melakukan promosi sesuai dengan pemosisian produk Anda, yaitu satu manfaat terhadap pasar sasaran. Hal ini karena pembeli cenderung mengingat pesan ”nomor satu” terutama dalam masyarakat yang penuh komunikasi. Hal ini membuat konsumen selalu teringat akan produk Anda dalam jangka waktu lama. Pesan pemosisian bisa dicontohkan sebagai berikut :
• Kualitas terbaik
• Layanan terbaik
• Harga termurah
• Nilai terbesar
• Teknologi paling mutakhir, dll. Namun ada juga konsumen yang senang dengan pemosisian dua manfaat , agar perusahaan mendapat ceruk khusus dalam segmen sasaran (niche market). Contoh mobil volvo yang memosisikan diri sebagai mobil paling aman dan paling awet.

  • Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran

Menurut Craven (1991:270) bahwa positioning memegang peran yang sangat besar dalam strategi pemasaran, setelah melakukan analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu analisis internal perusahaan (total situation analysis).

Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran. Oleh karena itu, agar dapat berhasil dalam suatu masyarakat yang over komunikasi, perusahaan apa pun sebaiknya mampu menciptakan suatu posisi yang mempertimbangkan tidak hanya kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya, ancangan dasar ‘positioning’ tidak lagi sekadar menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain, tetapi memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan hubungan-hubungan yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat bagi setiap keping informasi yang telah dipilih untuk disimpan.

Sementara itu, pikiran konsumen sering dianologikan sebagai benteng terakhir pertahanan melawan riuhnya komunlkasi, sebagai tempat menyaring, menerima atau menolak informasi yang ditawarkannya. Apabila ternyata pikiran konsumen telah terbentuk, biasanya produsen lain mengalami kesulitan untuk merubahnya, apalagi pesaingnya tidak tinggal diam melakukan reposisi. Konkritnya, satu hal pokok yang perlu dilakukan dalam usaha ‘memaku mati’ pesan di dalam pikiran seseorang adalah sama sekali bukan yang berhubungan dengan pesannya, tapi justru pikiran itu sendiri. Pikiran yang bersih adalah pikiran yang belum dipoles oleh merk lain. Sehingga peranan positioning merupakan sistem yang terorganisir dalam upaya menemukan suatu hal yang tepat, pada waktu yang tepat di dalam pikiran seseorang.

 

  • Kesimpulan

Positioning merupakan tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Positioning juga merupakan cara sebuah perusahaan untuk menarik hati pelanggan dan dapat mengambil tahta tertinggi di benak pelanggan. Bukan hal yang aneh jika sebuah perusahaan terus memberikan janji kepada pelanggan untuk menjadi perusahaan yang terbaik, memberikan promosi-promosi, dan mengembangkan jasanya, karena ini adalah sebagian cara yang dilakukan perusahaan untuk menjadi yang nomor 1 ada di benak pelanggan dan dengan cara inilah, perusahaan dapat membangun image di mata pelanggan. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki suatu karakter yang kuat dan menjadi nilai plus dibanding produk pesaing.

Source :

http://manajemenuh.blogspot.com/2013/01/diferensiasi-dan-positioning.html

POSITIONING: Informasional atau Transformasional

Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar

Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:

1. Survey Stage

Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa Program Magister Manajemen (MM) . Dengan adanya gambaran awal tentang preferensi konsumen peneliti dapat menggali lebih lanjut dengan menggunakan kuesioner.

2. Analysis Stage

Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.

3. Profiling Stage

Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).

——————————————————————————————————————————

Enam langkah dalam proses segmentasi pasar, yaitu :

1. Menentukan batas pasar

Menetapkan batas pasar yang akan dilayani dengan mempertimbangkan jenis persaingan (persaingan generic, bentuk produk dan merek).

2. Memutuskan variabel segmentasi yang akan digunakan

Langkah-langkah penting dalam proses segmentasi adalah menyeleksi variabel-variabel dan memutuskan mana variabel yang paling sesuai. Adakalanya pemasar cukup mengumpulkan sebanyak mungkin variabel yang mungkin berguna dan kemudian menggunakan analisis data untuk mengelompokkan orang kedalam segmen. Untuk memilih landasan segmentasi yang cocok terlebih dahulu. Spesifikasi produk lebih erat terkait dengan pengambilan keputusan pemasaran.

3. Mengumpulkan dan menganalisis data segmentasi

Hasil dari pengumpulan data dan analisis keseluruhan proses segmentasi pasar difokuskan pada pengidentifikasian kelompok-kelompok yang anggota-anggotanya mempunyai keinginan dan kebutuhan yang sama.

4. Mengembangkan profil tiap-tiap segmen

Memilih dari serangkaian variabel deskriptif yang mungkin seperangkat variabel yang sesuai untuk setiap segmen. Variabel demografi dan geografi menghasilkan gambaran yang lebih lengkap mengenai setiap segmen di pasar.

5. Mendidik segmen-segmen yang dilayani

Dengan melihat segmen-segmen yang menawarkan peluang yang memberikan kesesuaian terbaik antara sumber daya organisasi dan segmen yang digarap.

6. Merancang rencana pemasaran

Segmen yang dilayani pesaing juga harus diidentifikasi, strategi untuk menarik perhatian konsumen di setiap segmen harus dikembangkan. Atribut-atribut produk harus dirancang atau dirancang ulang dan kampanye promosi harus disusun untuk menciptakan citra yang dikehendaki pasar.

KESIMPULAN

Segmentasi pasar merupakan salah satu cara yang tepat bagi sebuah perusahaan yang ingin memberikan pelayanan lebih baik bagi para konsumennya,karena pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli sudah terbagi ke dalam segmen-segmen tertentu,sehingga memudahkan perusahaan mengalokasikan uang dan usahanya ke pasar potensial yang paling menguntungkan, merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar serta menentukan cara-cara promosi yang paling tepat bagi perusahaan.

Source :

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2112306-enam-langkah-dalam-proses-segmentasi/

http://redgallon.blogspot.com/2011/10/pertimbangan-perusahaan-pada-saat.html